Rabu, 17 Juni 2009

kunang-kunang telah menghilang dari bumi?

sungguh unik serangga yang satu ini begitu indah dipandang dimalam hari yang sunyi ditemani sang kodok yang asik bernyanyi, keindahan cahayanya tidak bisa dibuat oleh manusia, cahayanya akan dihasilkan oleh udara digin tetapi untuk masa sekarang ini kunang-kunang yang dulu banyak di jumpai dipinggir panatai telah menghilang entah kemana mungkin meninggalkan bumi kita yang semakin hari panasnya tidak dapat dikendalikan lagi.

pemanasan global yang terjadi di bumi kita ini telah membuat sang raja cahaya malam menghilang, uh sungguh menyedihkan tangan manusialah yang telah membuat bumi kita panas dan rusak, dan hilanglah sang kunang-kunang.

generasi penerus tidak akan bisa melihat keindahannya lagi.

kita coba pelajari serangga apa kunang-kunang dengan melihat artikel berikut:

Kunang-k
unang adalah sejenis serangga yang dapat mengeluarkan cahaya yang jelas terlihat saat malam hari. Cahaya ini dihasilkan oleh "sinar dingin" yang tidak mengandungultraviolet maupun sinar inframerah dan memiliki panjang gelombang 510 sampai 670 nanometer, dengan warna merah pucat, kuning, atau hijau, dengan efisiensi sinar sampai 96%.

Kunang-kunang termasuk dalam golongan Lampyridae yang merupakan familia dalam ordo kumbang Coleoptera. Ada lebih dari 2000 spesies kunang-kunang, yang dapat ditemukan di daerah empat musim dan tropis di seluruh dunia. Banyak sepesies ini yang ditemukan di rawa atau hutan yang basah dimana tersedia banyak persediaan makanan untuk larvanya. (wikipedia)

sungguh ciptaan Allah yang mengagumkan, bagaimanakah sang raja malam ini bisa mengeluarkan cahaya dari perutnya kita cermati artikel dibawah ini:

Tentu Anda pernah melihat cahaya kunang-kunang yang
begitu indah, ketika matahari mulai terbenam dan
malam mulai gelap. Sebagian dari Anda mungkin pernah
menangkapnya dengan tangan Anda.

Lihatlah bagian perut serangga itu yang bercahaya
layaknya lampu kedap-kedip. Bagian perut
kunang-kunang yang terlihat bercahaya itu sejak dulu
sungguh menarik perhatian manusia. Tahukah Anda
bahwa cahaya ini digunakan sebagai bahasa komunikasi
antarsesamanya?
Sang jantan mengeluarkan cahaya yang berkedip dengan
kontrol yang teratur untuk mencari pasangan
betinanya. Sementara si betina dengan setia menanti
di balik rerimbunan pohon. Atau dengan kontrol flash
tertentu lainnya, binatang ini justru dapat mencari
mangsa yang akan menjadi santapannya. Lebih hebat
lagi, ribuan spesies berbeda memiliki kode flash
yang unik, yang hanya bisa dimengerti oleh
sesamanya.


Sudah begitu banyak penelitian mengenai fenomena
romantik pada serangga yang bercahaya di malam hari
itu. Peneliti sudah banyak tahu tentang bagaimana
energi kimiawi pada makhluk biologis bisa dikonversi
menjadi cahaya. Fenomena ini dikenal dengan nama
bioluminescent. Salah satu spesies ubur-ubur laut
juga dikenal mempunyai kemampuan bioluminescent ini.
Tetapi belum banyak yang tahu misteri tentang
penyebab adanya sinyal kedap-kedip pada
kunang-kunang.



Prof Barry Trimmer dari Tufts University,
Massachusetts, dalam publikasinya pada majalah
Science vol 292 tahun 2001 berhasil menguak proses
kimia pada mekanisme kedap-kedip cahaya
kunang-kunang. Kuncinya adalah pada molekul
sederhana gas nitrogen monooksida (NO) yang
berfungsi sebagai penghantar sinyal flash.
(LIPI)

pertanyaannya apakah benar sang kunang-kunang telah musnah? pergi kemana kah sang kunang-kunang? apakah sang raja malam bisa kembali menghiasi desa ku yang berada di pesisir pantai? atau serangga tersebut hanya tinggal sebuah legenda yang indah?

pada intinya pemanasan global yang telah banyak menghilangkan berbagai spesies hewan dan akan menyeleksi semua kehidupan yang ada di muka bumi ini, termasuk kita sendiri yang akan terkena dampaknya.

kita harus sadar dan berbuat sedikit hal untuk menyelamatkan bumi.

informasikan ke pada generasi penerus apa yang telah terjadi pada bumi ini.

semoga bermanfaat.


Tidak ada komentar: